Recount Historycal Peristiwa Rengasdengklok


Recount historycal
Peristiwa Rengasdengklok

Oleh Rizky Amalia Mukti


Ingatkah kalian dengan zaman penjajahan? 74 Tahun yang lalu negara Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya. Perjuangan yang amat berat untuk bangsa ini mampu mencapai titik kemerdekaan ini. Perjuangan yang didapatkan melalui cucuran darah, keringat, air mata, bahkan harta dari pahlawan Indonesia. Selain dari perjuangan para pahlawan, Indonesia dapat merdeka karena tekat kuat dari warga negara Indonesia untuk merdeka.

            Salah satu peristiwa besar sebelum kemerdekaan Indonesia di proklamasikan adalah peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945, dimana para pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh melakukan penculikan terhadap Ir. Soekarno dan Hatta. Tujuan golongan muda melakukan penculikan ini adalah agar Ir. Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan untuk mengamankan mereka ketempat yang aman.

            Peristiwa Rengasdengklok terjadi setelah pengumuman bangsa Jepang oleh Kaisar Hiroto pada tanggal 14 Agustus 1945, setelah satu minggu kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh tentara sekutu. Berita tersebut dengan cepat diketahui oleh golongan muda karena banyak pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang yang bernama Domei, lalu berita tersebut diteruskan ke rekan-rekannya yang ada di Indonesia.

            Golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua. Dimana golongan muda ingin proklamasi segera dilaksanakan sedangkan golongan tua menginginkan proklmasi dilaksanakan melalui PPKI. Meskipun mendapat desakan dari golongan muda, namun Sukarno dan Hatta tetap tidak berubah pikiran. Berdasarkan rapat pada tanggal 16 Agustus diputuskan untuk mengamankan Sukarno dan Hatta, dan Shudanco diberi tugas untuk menculik kedua tokoh tersebut. Kedua tokoh ini dibawa ke Rengasdengklok.

            Ketidak beradaan Sukarno dan Hatta di Jakarta membuat Ahmad Subarjo mencari keberadaan kedua tokoh tersebut. Terungkaplah jika kedua tokoh ini diamankan oleh golongan muda di Rengasdengklok. Terjadilah perundingan antara golongan muda yang diwakili Wikaan dan golongan tua yang diwakili Ahmad Subarjo. Didapatkanlah kesepakatan bahwa akan segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. kesepakatan ini juga tak lepas dari syarat berupa golongan tua meminta golongan muda segera melepaskan Sukarno dan Hatta. Golngan muda meminta agar proklamasi ini dilakukan tanpa ada campur tangan sedikitpun dari jepang. Setelah perjanjian tersebut golongan tua yang diwakili oleh Ahmad Subarjo dan Jusuf Kunto segera menjemput Sukarno dan Hatta didampingi oleh Sudiro. 

Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta pada pukul 23.00 tanggal 16 Agustus 1945. Sesampainya di Jakarta mereka singgah dirumah Laksamana Maeda yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol no. 1 Menteng. Lokasi ini dinilai aman karena kedudukan Maeda sebagai kepala kantor penghubung yang harus dihormati dan jauh dari intervensi militer. Dirumah ini pula naskah teks proklamasi di tulis.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di rumah Ir. Sukarno di jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta Ir Soekarno di damping M. Hatta membacakan teks proklamasi. Sampai usia ke 74 tahun ini tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recount text, imaginative recount Spiderman

eksplanasi sequential Metamorfosis Katak

Recount Text Factual Recount Titanic