Recount text, personal recount Liburanku

Liburanku
Oleh Rizky Amalia Mukti

            Hai teman- teman, namaku Fadlan Buwono Mukti. Aku sekarang kelas dua disebuah SMP Negri di kotaku. Pada liburan kenaikan kelas satu ke kelas dua guruku memberikan tugas kepada kami untuk berwisata ke tempat-tempat yang menurut kami menarik, lalu kami harus membuat laporan dari kunjungan kami. Pulang sekolah aku bicara sama kedua orang tuaku tentang hal ini. Akhirnya setelah berdiskusi dengan kedua orang tuaku dan kedua kakakku kami memutuskan untuk liburan keluarga ke Candi Borobudur.
            Hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk kami pergi liburan. Kami sekeluarga pergi ke Candi Borobudur dengan menyewa mobil, yang telah kami booking sejak seminggu yang lalu. Hari ini aku bangun sejak pukul 03.00 dan membantu ibu menyiapkan bekal untuk dibawa wisata hari ini. Kami berangkat ke Candi Borobudur pukul 06.00.  pejalanan dari rumah kami ke candi Borobudur memakan waktu sekitar dua jam. Sesampainya kami disana, kami berjalan dari tempat parkir menuju ke tempat pembelian tiket masuk. Hari ini adalah hari Sabtu, sehingga Candi Borobudur ramai sekali.
Setelah kami membeli tiket masuk, kami sekeluarga mulai berjalan memasuki pelataran Candi Borobudur. Hal yang aku pikirkan pertamakali tentang Candi ini adalah siapa yang sanggup membangun candi sebesar ini tanpa menggunakan alat yang canggih. Pelataran yang sangat luas. Saat aku mulai menaiki satu persatu tangga yang ada. Batuan yang sangat kuat yang mampu bertahan ribuan tahun dan masih kuat dinaiki oleh ribuan orang tiap harinya. Relief di dinding candi yang mengisahkan banyak cerita di masa lalu. Selain itu stupa yang sangat besar dan beberapa stupa kecil menambah indah candi tersebut.
Aku, ayahku, dan kedua kakakku tertarik untuk melihat relief di setiap sudut candi. Ibuku yang merasa tak tuat untuk menaiki candi tersebut lebih memilih untuk duduk menunggu di pelataran candi. Kami menaiki satu persatu anak tangga dan sampailah kami di puncak. Di sana para pengunjung diminta untuk tidak duduk di stupa, tidak bersandar di tembok candi, dan tidak boleh menduduki patung atau apapun yang ada disana.
Candi Borobudur merupakan candi yang amat sangat tangguh, dan masih berdiri kokoh. Keadaan sekarang batuan-batuan candi sudah banyak yang mengalami pelapukan. Pelapukan batuan tersebut bisa disebabkan oleh usia candi yang memang sudah sangat tua, bisa juga disebabkan oleh abu gunung merapi saat meletus dan mengenai candi yang menyebabkan pelapukan candi itu bisa terjadi. Selain itu banyak patung-patung yang tidak ada kepalanya.
Setelah sekitar 2 jam berjalan-jalan melihat candi Borobudur kami memutuskan untuk kembali ke mobil. Perjalanan untuk keluar dari dalam lingkup candi ke parkiran mobil sangat jauh. Kami harus berjalan melewati kandang gajah, setelah itu kami harus melewati pasar yang sangat ramai dan sempit. Di dalam pasar tersebut banyak sekali orang-orang yang menjajakan oleh-oleh khas candi Borobudur diantaranya baju, ornament berbentuk candi Borobudur, gantungan kunci, dan masih banyak lagi.
Setelah perjalanan yang amat melelahkan, ditambah udara siang yang sangat panas aku dan keluargaku memutuskan untuk membeli dawet ayu. Di sini dawet ayu dijual dengan harga lima ribu rupiah. Menunggu pesanan dawet ayu kami dibuatkan, aku dankedua kakakku mengambil bekal makan siang kami yang berada di mobil. Kami sekeluarga makan dibawah pohon ditambah angina yang sepoi-sepoi membuat keadaan menjadi terlihat sangat syahdu.
Saat kami sedang menikmati makanan ini tiba-tiba ada seorang ibu-ibu yang menurutku masih kuat untuk bekerja, datang meminta makanan kami. Saat itu kami hanya membawa makanan yang pas untuk keluarga kami, sehingga aku dan kedua kakakku tidak memberi ibu-ibu itu makanan. Setelah selesai makan siang dan minum dawet ayu kami mencari dimana sampah ini akan kami buang. Tiba-tiba datanglah seorang ibu- ibu lumayan tua, mengambil sampah kami. Saat itu aku pergi ke mobil dan tak sengaja aku melihat sekotak nasi, dan aku mengatakannya pada ibu. Ibu menyuruhku memberikan nasi itu kepada ibu-ibu yang mengambil sampah kami tadi. Dari hal ini aku belajar bahwa  setiap orang itu sudah punya rejekinya masing-masing tinggal bagaimana kita berusaha mencari rejeki tersebut dengan cara-cara yang halal dan baik.
Setelah selesai makan aku dan keluargaku segera pergi dari candi Borobudur menuju rumah saudaraku yang hendak pamitan haji nanti malam. Sebelum kami ke rumah saudaraku, kami mencari masjid terdekat terlebih dahulu untuk sholat dzuhur. Perjalanan dari candi Borobudur ke rumah saudaraku memakan waktu sekitar satu setengah jam.
Saat kami sampai disana ternyata orangnya sedang tidak dirumah. Kami hanya bertemu saudaranya yang kebetulan rumahnya ada di belakang rumah saudaraku. Setelah ibuku selesai berbincang- bincang kami segera berpamitan pulang. Di perjalanan pulang pun semua jalan terlihat macet, sehingga kami sampai rumah lebih lambat dari seharusnya.Aku senang dengan liburan kali ini. Walaupun menurutku liburan kali ini adalah liburan yang dipaksakan namun, aku sangat bahagia bisa menghabiskan waktu dengan keluargaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recount text, imaginative recount Spiderman

eksplanasi sequential Metamorfosis Katak

Recount Text Factual Recount Titanic