teks narasi sugestif
NARASI SUGESTIF
Pertarungan di Pagi Buta
oleh Reni Sulistia
Kala itu mentari belum bangun dari peraduannya, ayam jago
pun belum melakukan tugasnya. Namun pak Raden telah keluar dari kediamannya.
Kulitnya yang keriput dan tipis seolah-seolah tidak mempan akan hembusan angin
pagi yang berusaha membekukan kulitnya. Tangannya yang kekar memikul sebuah
cangkul ditangan kirinya sedangkan ditangan kanannya memegang sebuah bingkisan
besar. Pada saat ia melangkah kan kakinya menuju sawahnya, langkahnya tiba-tiba
terhenti oleh tangisan anak bayi yang merusak keheningan pada saat itu. Dengan
rasa takut pak Raden mencari sumber datangnya suara tangisan itu.
Betapa terkejutnya Pak Raden melihat seorang yang sangat
mungil dan lucu tergeletak di bawah pohon beringin besar itu. Ketika dia
mencoba untuk mengangkat bayi itu, tiba-tiba ada seekor harimau yang cukup
besar hendak menyerangnya. Tetapi dengan cekatan pak Raden mengelak terkaman
harimau itu. Ternyata suara tangis bayi itu, turut mengundang seekor harimau.
Dan tampaknya harimau tersebut sedang kelaparan. Harimau tersebut selalu
memandangi bayi tersebut dengan tatapan yang sangat mengerikan. Melihat harimau
tersebut, Pak Raden mencoba menjauhkan harimau tersebut dengan menggunakan
cangkulnya.
Akan tetapi harimau itu kembali melawan. Dia berbalik
untuk menyerang pak Raden dan berhasil melukai Pak Raden. Dia jatuh ke tanah
dan terdesak, saat harimau hendak menerkamnya lagi, pak Raden mengambil
cangkulnya yang berada disamping tubuhnya itu. Alhasil Pak Raden mampu
mengalahkan harimau itu dengan cangkulnya yang berhasil menembus perut harimau
sampai harimau itu mati. Setelah berhasil membunuh harimau itu, Pak Raden
mengangkat bayi tersebut untuk ia bawa pulang kerumahnya untuk diurus dan
diangkat sebagai anaknya.
Komentar
Posting Komentar